SORONG SELATAN - Hutan adat Saifi Yaben Kampung Sayal Tirwanggo dan Kampung Kayabo Arsoi Makambar yang membentang di sepanjang Sungai Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, menyimpan kekayaan alam luar biasa yang patut dijadikan destinasi wisata mangrove berkelas dunia. Jumat, 6/6/2025 Pukul: 14:00 Wit Sore.
Intelektuan Kayabo Adolof Ajamsaru menyampaikan bahwa Sungai Seremuk, yang mengalir tenang di tengah rimbunnya hutan mangrove, menyuguhkan panorama alam yang masih sangat alami. Di sepanjang aliran sungai ini tumbuh subur berbagai jenis mangrove, menciptakan ekosistem unik yang menjadi rumah bagi beragam satwa liar.
“Ini bukan sekadar sungai biasa. Sungai Seremuk dikelilingi hutan mangrove yang sangat kaya. Ada banyak spesies burung yang hidup di sini, mulai dari burung Kum-kum, burung Nuri, sampai burung Taon-taon. Ini kawasan penting untuk keanekaragaman hayati,
Keunikan lainnya adalah keberadaan sebuah pulau kecil di kawasan ini yang dikenal dengan sebutan Pulau Burung. Pulau ini menjadi habitat alami bagi aneka jenis burung endemik Papua yang setiap hari beterbangan bebas di antara pepohonan dan rawa-rawa mangrove.
“Di Pulau Burung, setiap pagi dan sore, kita bisa lihat ratusan burung terbang dari segala arah. Tempat ini benar-benar surga bagi para pecinta alam dan pengamat burung
Kondisi alam yang masih terjaga, ditambah kekayaan flora dan fauna yang hidup berdampingan dengan masyarakat adat, menjadikan Sungai Seremuk sebagai salah satu lokasi paling potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata mangrove di Tanah Papua.
Selain menyuguhkan keindahan dan ketenangan alam, wisata ke Sungai Seremuk juga bisa menjadi sarana edukasi lingkungan hidup serta bentuk dukungan nyata terhadap perlindungan hutan adat dan keanekaragaman hayati di wilayah Knasaimos.
“Kalau dikelola baik dan tetap dijaga oleh masyarakat adat, Sungai Seremuk ini bisa jadi tempat wisata unggulan di Papua Barat Daya. Wisatawan bisa datang untuk susur sungai, mengamati burung, dan belajar langsung tentang ekosistem mangrove dari masyarakat lokal,”
Pemerintah daerah dan pelaku pariwisata diharapkan dapat melihat potensi ini secara serius, tentu dengan tetap menghormati hak dan kearifan masyarakat adat Knasaimos yang selama ini menjadi penjaga utama kawasan tersebut.
Adolof Berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sorong Selatan agar bisa membantu kita masyarakat adat di saifi yaben guna mendorong agar hutan Mangrove kita bisa menjadi destinasi wisata.
Pentingnya kita menjaga Hutan Mangrove kita yang ada di Adat Saifi Yaben Sungai Seremuk karena Hutan Mangrove kita yang masih tersisa di kabupaten Sorong Selatan di daerah pesisir sungai Seremuk sampaikan ke Daerah Imeko Sudah hampir habis.**
Penulis : Jensen Segeit