Kabupaten Tasikmalaya, ROTENEWS.COM - Rencana sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Tasikmalaya Bersatu (Fortabes) untuk mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tasikmalaya seusai salat Jumat mendadak batal, Jumat (18/7/2025)
Aksi yang sedianya akan dilakukan di Kantor Kejari kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Eor, Kecamatan Mangunreja, urung dilakukan setelah mereka menerima informasi bahwa pihak internal kejaksaan sedang menggelar kegiatan bakti sosial dan persiapan pelantikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang baru.
Meski sebagian massa Fortabes telah bergerak menuju lokasi, namun mereka akhirnya membatalkan rencana dan memilih untuk kembali. Fortabes menyatakan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk melakukan klarifikasi dan menuntut transparansi dalam dua isu besar yang tengah menjadi perhatian publik.
Pertama, terkait temuan dugaan praktik penjualan pupuk organik cair bermerk Artabio ke sejumlah desa di Kabupaten Tasikmalaya. Diduga, praktik ini melibatkan peran pengawalan oleh oknum Aparat Penegak Hukum (APH), yang tentu saja menimbulkan pertanyaan serius mengenai netralitas dan integritas penegakan hukum.
Kedua, Fortabes menyoroti penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) dalam penyaluran pupuk bersubsidi periode 2021–2024 yang disebut-sebut merugikan keuangan negara hingga belasan miliar rupiah.
“Hari ini rencananya memang akan mendatangi kantor kejaksaan dan ketemu langsung dengan Pak Kajari untuk audiensi,” ungkap Koordinator Lapangan Fortabes, Riyan Nurfalah.
Namun, menurut Riyan, pihaknya memilih menghormati kegiatan internal Kejari. “Kami mendapat informasi bahwa mereka sedang ada baksos dan persiapan pelantikan Kajari baru. Kami menghargai kegiatan internal tersebut,” ujarnya.
Fortabes menegaskan bahwa pihaknya akan kembali mengagendakan permohonan audiensi secara resmi. Mereka akan mengirimkan surat permohonan pertemuan kepada Kejari Kabupaten Tasikmalaya. Riyan juga menyampaikan bahwa apabila permintaan tersebut diabaikan, Fortabes akan mengambil langkah lanjutan.
“Ya segera kami agendakan untuk bertemu langsung Pak Kajari. Jika tidak diindahkan, maka kami akan menggelar aksi massa atau unjuk rasa di depan kantor kejaksaan,” tegas Riyan.
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Bobbi Muhamad Ali Akbar, SH, MH, saat dikonfirmasi via WhatsApp, membenarkan bahwa pihaknya sedang menjalankan kegiatan bakti sosial.
“Maaf saya lagi baksos,” tulis Bobbi singkat dalam pesannya.
Dengan demikian, desakan Fortabes untuk mendapatkan kejelasan terkait dugaan penyimpangan distribusi pupuk dan transparansi penegakan hukum memiliki landasan yang sah secara hukum. Harapannya, aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan, dapat merespons dengan terbuka demi kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
( Rian Yuliana )