-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Fortabes Gelar Aksi di Depan Kantor Pemda Kabupaten Tasikmalaya dan Kejari , Tuntut Kejelasan Penanganan Kasus Korupsi Pupuk dan Proyek Jalan

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB Last Updated 2025-07-30T12:58:14Z

 



KABUPATEN TASIKMALAYA, ROTENEWS.COM - Suasana di depan Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya mendadak memanas, Puluhan massa dari Forum Tasikmalaya Bersatu (Fortabes) menggelar aksi unjuk rasa menuntut keseriusan aparat penegak hukum dalam mengusut berbagai dugaan praktik korupsi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Rabu ( 30/07/2025 ) 


Di bawah guyuran hujan dan pengawalan ketat aparat kepolisian, massa Fortabes menyuarakan tiga tuntutan utama:


1. Usut tuntas dugaan korupsi penjualan pupuk bersubsidi tahun 2021–2024.


2. Bongkar praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) dalam proyek perbaikan Jalan Mangunreja–Sukaraja.


3. Transparansi anggaran Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-393 yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi defisit keuangan daerah.




Koordinator aksi, Riyan Nurfalah, menilai Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tasikmalaya lamban dan tidak serius dalam menangani kasus pupuk bersubsidi. Sejak penggeledahan dua gudang distributor pupuk di Kecamatan Rajapolah dan Purwaharja Kota Banjar awal Juli 2025 lalu, belum ada satupun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.


"Sudah hampir sebulan lebih, barang bukti disita, aset dibekukan, puluhan saksi diperiksa. Tapi belum juga ada tersangka. Ini menimbulkan dugaan kuat adanya kompromi dengan para pelaku," tegas Riyan saat orasi di depan Gedung Bupati.






Menanggapi kritik tersebut, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa proses hukum masih berjalan. Saat ini penyidik tengah menunggu hasil audit dari BPKP untuk memastikan ada atau tidaknya kerugian negara dalam kasus tersebut.


"Kami tidak gegabah. Proses masih berlangsung, kami juga libatkan saksi ahli. Ketika sudah ada hasil audit dan data lengkap, baru kami tetapkan tersangka," kata Rahmat.




Terkait laporan dugaan KKN dalam proyek perbaikan Jalan Mangunreja–Sukaraja, Kejari mengaku sedang melakukan verifikasi terhadap laporan yang masuk, termasuk klarifikasi terhadap pihak-pihak yang terlibat.


"Kami butuh waktu untuk membuktikan dan tidak akan menutup-nutupi laporan masyarakat," tegasnya.



Riyan menambahkan, Fortabes akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia mendesak Kejari tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum dan memastikan tidak ada “tersangka yang dilindungi” hanya karena memiliki kekuatan politik atau modal besar.


"Jangan biarkan hukum tunduk pada uang. Kami akan terus bersuara dan turun ke jalan jika kasus ini digantung terlalu lama," pungkasnya.


Riyan pun akan melakukan aksi unjuk rasa kembali pekan depan apabila tidak ada kejelasan Sampai tuntutanya di penuhi. 


" Kami tegaskan, perjuangan belum selesai. Jika keadilan masih dibungkam, jika aspirasi rakyat tetap diabaikan, maka kami akan kembali turun ke jalan! Aksi lanjutan bukan pilihan, tapi keharusan ! Siapkan diri, bersatu, bergerak. Kami datang bukan untuk membuat gaduh, tapi untuk membuka mata dan menuntut kebenaran , Sampai tuntutan kami dipenuhi, kami akan kembali!" Tegasnya



( Rian Yuliana ) 

×
Berita Terbaru Update