-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Sikap Arogan Oknum Satpol PP Tasikmalaya Tuai Kecaman dari Awak Media: Dinilai Cemari Semangat Kebebasan Pers

Senin, 28 Juli 2025 | Juli 28, 2025 WIB Last Updated 2025-07-28T10:12:09Z




 

KABUPATEN TASIKMALAYA, ROTENEWS.COM - Suasana pendopo baru Kabupaten Tasikmalaya mendadak memanas, bukan karena peristiwa besar, melainkan ulah seorang oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga bersikap arogan terhadap sejumlah awak media yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya. Senin ( 28/07/2025 ) 


Insiden itu bermula saat para jurnalis tengah melaksanakan aktivitas peliputan seperti biasa. Namun ketenangan tersebut terusik ketika seorang wartawan menerima telepon dan melangkah ke area belakang pendopo. Tiba-tiba, seorang oknum Satpol PP berteriak keras dengan gaya preman, sambil menunjuk-nunjuk dengan telunjuknya. “Heeey, jangan masuk ke belakang!” bentaknya, dengan nada tinggi dan ekspresi wajah sinis yang dinilai intimidatif.


Tindakan tersebut kontan menimbulkan keresahan. Beberapa wartawan yang berada di lokasi mengaku tidak hanya terkejut, namun juga merasa diintimidasi. Mereka menilai perlakuan kasar tersebut telah mencoreng semangat demokrasi, khususnya kebebasan pers yang dijamin undang-undang.


“Saya dan rekan-rekan sering mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat bertugas di sini. Raut muka sinis dan tatapan tajam dari anggota Satpol PP seolah-olah kami ini pengganggu. Padahal kami menjalankan tugas jurnalistik,” ujar Wawan Suryana, wartawan dari media WartaKinian.


Para jurnalis menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh oknum aparat Satpol PP, yang seharusnya menjadi mitra dan pelindung masyarakat termasuk insan pers bukan justru bertindak sebaliknya. Mereka meminta adanya tindakan tegas dari pimpinan dan evaluasi menyeluruh terhadap etika pelayanan publik di lingkungan Satpol PP.


Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tasikmalaya, Roni, langsung angkat bicara. Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh awak media atas kejadian tersebut.


“Saya sebagai pimpinan meminta maaf atas tindakan anggota kami terhadap rekan-rekan media. Itu bukan cerminan sikap institusi kami,” ujarnya.


Roni menegaskan pihaknya akan segera menggelar rapat internal untuk mengevaluasi kinerja dan perilaku anggotanya. Ia juga memastikan bahwa langkah pembinaan dan edukasi terhadap seluruh personel Satpol PP akan segera dilaksanakan.


“Kami ini pelayan publik, pengayom masyarakat, termasuk insan pers. Maka sikap dan etika seluruh anggota harus mencerminkan nilai-nilai humanis, bukan intimidatif. Kejadian ini tidak boleh terulang,” tegasnya.


Insiden ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara aparat pemerintah dan insan pers dalam membangun daerah. Ketika etika pelayanan publik dikedepankan, maka demokrasi dan transparansi akan semakin kokoh berdiri.




( Rian Yuliana ) 

×
Berita Terbaru Update