Maybrat, RoteNews.com - Pagi yang cerah itu menjadi saksi musyawarah warga yang penuh makna. Sebanyak 18 orang, yang terdiri dari aparat kampung, tokoh masyarakat, dan para pendamping desa, duduk melingkar dalam Musyawarah Kampung (Muskam) yang membahas Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Tahap I Tahun Anggaran 2025. di bawah atap sederhana Aula Kantor Kampung Sabun, Sabtu pagi jam 08-10 WiT tanggal 26 Juli 2025.
Dalam musyawarah tersebut, dua hal penting disampaikan: Program Emark sebesar 40% dan Program Non Emark sebesar 60%. Kedua program ini merupakan hasil aspirasi masyarakat yang telah dirangkum dalam forum-forum sebelumnya, lalu diangkat sebagai prioritas utama pembangunan kampung tahun ini.
Musyawarah bukan sekadar formalitas, melainkan momen pengikat antara harapan dan kenyataan. Rakyat ingin tahu: ke mana anggaran itu akan mengalir, bagaimana program-program prioritas diwujudkan, dan apakah suara mereka benar-benar menjadi dasar arah pembangunan?
Pendamping Desa Aminadab Way dalam sambutannya menekankan, "Transparansi adalah napas demokrasi. Setiap rupiah harus berbicara, harus menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar angka di atas kertas."
Dalam suasana yang hangat dan penuh dialog, Kepala Kampung Sabun, Noh Singgir, pun menyampaikan harapannya:
"Dana Desa bukan hanya angka, tetapi harapan. Kami pemerintah kampung akan berupaya menggunakan anggaran ini dengan sebaik-baiknya. Apa yang telah diusulkan oleh masyarakat adalah kompas kami dalam membangun kampung. Kami percaya, keterbukaan akan melahirkan kepercayaan, dan dari kepercayaan itulah pembangunan akan bertumbuh."
Ketua Baperkam, Pithen Singgir, turut menyuarakan semangat kebersamaan: “Kita semua adalah penjaga pembangunan. Kita harus memastikan anggaran ini tidak hanya turun, tapi juga tumbuh menjadi manfaat nyata bagi seluruh warga Kampung Sabun.”
Musyawarah hari itu bukan sekadar laporan, melainkan cermin dari budaya lokal yang mengedepankan mufakat, keterbukaan, dan semangat gotong royong. Saat rakyat dan pemimpin duduk setara, harapan pun menjadi lebih nyata.
( Jensen Segeit )