![]() |
Kapolres Ogan Ilir AKBP. Bagus Suryo Wibowo |
ROTENEWS.COM, OGAN ILIR - Sempat dirawat karena mengalami luka tembak dan tusuk, tersangka pembunuh aktivis LSM di Ogan Ilir, Sumsel kini sudah keluar dari rumah sakit.
Bahkan tersangka yang diketahui berinisial R kini sudah ditahan di Polres Ogan Ilir.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, perkara ini telah dilimpahkan ke Polda Sumatera Selatan.
"Iya, benar (perkara dilimpahkan ke Polda Sumatera Selatan)," kata Bagus dihubungi , Kamis (31/10/2024).
Tersangka berinisial R tersebut sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang.
Kini tersangka telah pulih dan menjalani penahanan untuk proses hukum selanjutnya.
"(Tersangka) sudah ditahan di Polres (Ogan Ilir)," ujar Bagus.
Polres Ogan Ilir sejauh ini telah memeriksa tujuh orang saksi yang diduga kuat mengetahui kronologi pembunuhan.
"Saksi-saksi sudah diperiksa intensif dan masih akan terus diminta keterangan untuk membuat terang kasus ini," jelas Bagus.
Petunjuk lainnya yang dihimpun polisi yakni senjata api rakitan (senpira) milik korban yang ditemukan di TKP pembunuhan.
Senpira jenis Revolver tersebut ditemukan beserta tiga butir amunisi dan selongsong peluru.
"Sekarang senpinya sudah diamankan Satreskrim," kata Bagus.
Tersangka pembunuha aktivis LSM di Ogan Ilir, Sumatera Selatan hingga kini menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka tembak dan tusuk akibat insiden tersebut.
Sebelumnya, aktivis LSM bernama Yongki Ariansyah tewas usai diadang dan dikeroyok sekelompok orang di jalan, Sabtu (19/10/2024) lalu.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, polisi menantikan keterangan tersangka yang masih dirawat di rumah sakit.
"Secepatnya kami ungkap perkara ini dengan seterang-terangnya. Dijamin tidak ada yang ditutupi," kata Bagus kepada wartawan di Indralaya, Rabu (30/10/2024).
Bagus menerangkan, perkara ini telah masuk tahap penyidikan dan sudah ada satu orang ditetapkan tersangka berinisial R.
Tersangka disangkakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
Sejak peristiwa pembunuhan tersebut, tersangka telah menjalani perawatan selama 12 hari di rumah sakit di Palembang.
"(Tersangka) masih dibantarkan di rumah sakit karena sedang masa pemulihan akibat luka tembak dan tusuk," terang Bagus.
Polres Ogan Ilir sejauh ini telah memeriksa tujuh orang saksi yang diduga kuat mengetahui kronologi pembunuhan.
"Saksi-saksi sudah diperiksa intensif dan masih akan terus diminta keterangan untuk membuat terang kasus ini," jelas Bagus.
Petunjuk lainnya yang dihimpun polisi yakni senjata api rakitan (senpira) milik korban yang ditemukan di TKP pembunuhan.
Senpira jenis Revolver tersebut ditemukan beserta tiga butir amunisi dan selongsong peluru.
"Sekarang senpinya sudah diamankan Satreskrim," kata Bagus.
Sebelumnya, Yongki Ariansyah (33 tahun) anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Ogan Ilir, Sumsel tewas ditusuk usai dikepung segerombolan orang tak dikenal, Sabtu (19/10/2024).
Korban dihabisi saat mengendarai mobil di lingkungan Balai Benih Ikan (BBI) Ogan Ilir, Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara.
Seorang saksi mata yang turut bersama korban menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/10/2024) siang sekira pukul 12.00.
"Kami bertiga, saya, ada satu teman dan korban naik mobil mau pulang dari BBI. Kami diadang operator alat berat karena katanya ada yang mau bicara sama korban," ungkap saksi mata bernama Iwan.
Tak lama kemudian, datang segerombolan orang tak dikenal mengendarai sepeda motor menghampiri kendaraan korban.
Para pelaku menggunakan helm itu mengendarai sepeda motor dan membawa pisau.
Merasa terancam, korban sempat berupaya melawan dengan mengeluarkan senjata api dan meletuskan tembakan.
"Saya kurang jelas juga karena situasinya mencekam. Ada letusan senpi dan korban ditusuk berkali-kali oleh para pelaku yang jumlahnya sekitar tujuh orang," terang Iwan.
Setelah menganiaya Yongki hingga bersimbah darah, para pelaku merampas senjata api milik korban.
Korban mengalami luka di sekujur tubuh diantaranya dahi, leher, pundak, paha, perut dan punggung, meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit.
Penulis : Benny Rahman