ROTENEWS.COM - Dari terbit matahari hingga pada masuknya, biarlah selalu berusaha, demikian lah niat yang tersimpan di dalam hati ketika ada kerinduan dari hati seseorang untuk mencari uang untuk menafkahi seluruh isi keluarga yang menanti dengan setia di rumah.
Hal itu yang membuat seseorang berpacu dengan waktu secara terus menerus untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga.
Begitulah kehidupan seorang Bapak RA(50) yang tinggal di sebuah rumah kontrakan , di Medan Tuntungan, kota Medan, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kerupuk keliling dengan berjalan kaki.setelah berulangkali bergonta ganti pekerjaan,namun belum pas di hati,cara kerjanya, teman kerjanya, atasan kerjanya, jam kerjanya, serta upah kerjanya yang di peroleh.Tidak ada profesi yang seperti dirindukan dan tidak ada penghasilan seperti apa yang di butuhkan.
Oleh karena itu, timbul lah dalam hatinya : Tidak ada Rotan,akar pun jadilah'; daripada tidak ada pekerjaan yang bagus, apa saja pun dijadikan sebagai mata pencaharian.
Bapak RA yang mempunyai Tiga anak ini, dan istri yang soleha dan setia menanti sang suami,terus memikirkan kebutuhan keluarga setiap hari, keperluan anak anak,uang sekolah anak, ongkos ke sekolah anak, jajan anak di sekolah,dan tak boleh dilewatkan, jangan sampai jatuh tempo untuk membayar sewa rumah yaitu lima ratus ribu rupiah per bulan.
Ketika berjumpa dan bercerita kisah hidupnya kepada awak media ini,RA mengatakan bahwa sebenarnya adalah pendapatan hasil jualan kerupuk ini antara 100- 150 ribu perhari secara rata-rata, tapi ada saatnya sepi penjualan, kadang bisa juga dibawah seratus ribu rupiah.
Kepada awak media ini, di katakan bahwa jika ada pekerjaan baru yang lebih baik lagi, atau lebih bagus lagi, dia pun mau' untuk ganti profesi,tapi hingga pada saat ini belum ada yang didapat. Bila di ingat pekerjaan yang lalu yang berganti ganti, pernah jadi juru parkir, pernah menarik becak, pernah menarik ojek, pernah kerja bangunan, tapi tidak bisa bertahan, dan di tiga tahun terakhir ini, inilah yang cukup lama di tekuni.
Mengakhiri kisah hidupnya, sebenarnya RA kadang kala ingin membeli sepeda motor bekas yang murah, yang penting bisa jalan, bisa pakai , apa adanya, namun belum jadi mengingat jika pendapatan dipotong biaya beli minyak untuk keliling, nanti setoran kerumah akan berkurang lagi makanya timbul prinsip: ketekunan adalah modal dan kesabaran adalah kekuatan, semoga sukses selalu.
Penulis : Eko Lehko