ROTENEWS.COM, LAMPUNG BARAT - Wildan selaku Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Advokasi Rakyat (BARAK) Menyampaikan Kepada Awak Media pada Minggu (10/11/1024)
Ini yang di sampaikan Wildan Selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat Barisan Advokasi Rakyat.
"Kami saat ini berada di lokasi proyek AB.3/Perkuatan Tebing Way Uluhan/Subkegiatan Normalisasi/Restorasi Sungai Tahun Anggaran 2024 yang ada di Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau kabupaten Lampung Barat
Berdasarkan analisa kami sebagaimana tertulis dalam spesifikasi teknis Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat kabupaten Lampung Barat dimana menjelaskan proyek harus terpasang papan informasi diarea pengerjaan selain dari itu juga proyek pemerintah memang harus bersifat transparan dimana telah diatur dalam Undang Undang no 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik".
Wildan juga menyebut selain dari tidak transparannya suatu pengerjaan adapun kejanggalan lain dalam pengerjaan.
"Selain itu juga kami telah sinkronkan data dalam spesifikasi teknis dengan apa yang ada di lapangan sehingga beberapa kejanggalan dalam teknis pengerjaan konstruksi yang diantaranya dalam data besi yang digunakan harus bebas dari minyak lemak ,karat, cacat cacat seperti serpihan dan sebagainya
Namun fakta yang ada di lapangan nampak adanya penggunaan material besi di luar petunjuk teknis terlihat berkarat diduga menggunakan besi berkualitas rendah"
Kemudian kami juga melihat coran yang banyak kerusakan keretakan yang kami duga hal tersebut sengaja di lakukan oleh pihak pengerja agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar"pungkasnya.
Wildan mengatakan "saya sebagai putra Daerah Lampung Barat dan bahkan ini kampung halaman saya yaitu Pekon Buay Nyerupa merasa sangat geram dengan tindakan pihak pengerja bagaimana tidak saya sebut seperti itu, way uluhan ini sering sekali terjadi kebanjiran hingga masuk ke pemukiman warga artinya proyek seperti sangat di butuhkan masyarakat untuk menanggulangi kebanjiran yang pernah terjadi
Dalam spesifikasi teknis yang kami lihat proyek telah terhitung secara matang agar bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu panjang, namun belum genap satu tahun proyek nampak terlihat bobrok"
Wildan menyebut pihaknya akan mendatangi Instansi terkait Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat selaku pengelola dan pengawasan anggaran membahas terkait proyek tersebut.
"Insyaallah Senin besok kami akan menyambangi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat kabupaten Lampung Barat menyampaikan hal tersebut bila perlu kita bersama-sama turun ke lokasi melihat kualitas pengerjaan".
Penulis : Rendika Sanjaya