-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Surat untuk Mama Tercinta, Florensi Nalle

Rabu, 15 Januari 2025 | Januari 15, 2025 WIB Last Updated 2025-01-15T13:02:03Z

 

Foto Keluarga Besar Takumau 

ROTENEWS.COM, BA'A - Kepada Mama yang kami cintai, yang kini berada dalam kemuliaan Tuhan,


Dari Suamimu Beny dan Anak-anakmu: Sharon, dan Nemar, Rabu, (15/01/2025)


Mama :

Surat ini kami tulis sebagai ungkapan cinta dan penghormatan kepada kehidupan yang telah Mama jalani dengan penuh kasih dan iman. Kehilanganmu adalah luka yang dalam bagi kami, tetapi melalui kacamata iman, kami belajar melihat kepergianmu sebagai bagian dari rencana Tuhan yang sempurna.


Dari Papa Beny:

Florensi, istriku yang terkasih, setiap momen yang kita habiskan bersama adalah anugerah dari Tuhan. Dalam perspektif iman, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan kekal bersama Kristus. Aku percaya bahwa ini adalah penggenapan dari janji Allah yang menyatakan bahwa “baik hidup maupun mati, kita adalah milik Tuhan” (Roma 14:8).


Kepergianmu mengingatkanku bahwa hidup ini adalah perjalanan singkat menuju kekekalan. Kamu telah menyelesaikan tugasmu di dunia ini dengan setia dan telah menyerahkan hidupmu kepada Tuhan. Aku berjanji akan melanjutkan tugas ini, mendidik Sharon dan Nemar dalam terang firman Tuhan, seperti yang selalu menjadi kerinduanmu.


Dari Sharon:

Mama, pelajaran hidup yang Mama tanamkan membuatku menyadari bahwa setiap langkah dalam hidup harus dijalani dengan tujuan. Mama sering berkata bahwa kehidupan adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Kini aku tahu, kematianmu mengajarkan aku untuk menghargai setiap detik kehidupan ini dan mengarahkan semuanya untuk kemuliaan-Nya.


aku belajar bahwa meski dunia ini penuh kefanaan, jiwa kita dijaga dalam anugerah Tuhan. Mama sekarang telah masuk dalam peristirahatan kekal, tempat di mana tidak ada lagi air mata atau kesakitan (Wahyu 21:4). Aku berjanji, Mama, untuk melanjutkan apa yang Mama mulai—hidup dalam iman, kebenaran, dan kasih kepada sesama.


Dari Nemar:

Mama, aku masih kecil, tapi aku belajar dari Mama bahwa Tuhan itu baik, meskipun kita tidak selalu mengerti semua yang Dia lakukan. Dalam pemahamanku, kematian Mama adalah seperti pintu yang membawa kita kembali kepada Tuhan, pencipta hidup kita.


Aku percaya, Mama sekarang sedang bersama Yesus, di tempat yang tidak ada lagi rasa sakit. Aku akan berusaha jadi anak yang baik, Mama, supaya suatu hari aku bisa bertemu lagi dengan Mama di Surga. Papa bilang, Mama hidup di hati kami, tapi juga hidup bersama Tuhan, dan itu membuatku merasa tenang.


Untuk Mama yang kami cintai:

Mama, hidup dan kematian adalah dua bagian dari kedaulatan Tuhan yang sempurna. Dalam kematianmu, kami melihat panggilan untuk hidup dengan lebih berarti, menghargai waktu yang Tuhan berikan, dan terus berharap dalam pengharapan akan kebangkitan.


Seperti yang dikatakan oleh Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian rupa, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Kehidupan dan warisan iman yang telah Mama tinggalkan adalah pengingat untuk kami bahwa hidup harus diarahkan kepada Tuhan, yang adalah Alfa dan Omega.


Meski raga kita terpisah, kami percaya bahwa jiwa kita tetap terhubung dalam kasih Tuhan. Sampai kita bertemu lagi dalam kekekalan, Mama akan selalu hidup di hati kami sebagai cahaya yang memandu langkah kami.


Dengan kasih yang abadi,

Beny, Sharon, dan Nemar

×
Berita Terbaru Update