Rotenews.com || KabupatenBekasi - pagi hari ini di perkirakan jam 02 .30 daerah Sukatani dan sekitarnya tepatnya kp Gandu desa sukamulya kecamatan sukatani kabupaten Bekasi , dan juga desa sukadarma yang di sinyalir telah kedatangan tamu secara alam yang belum bisa di antisipasi kedatanganya, Minggu 07/07/2025.
Lagi lagi proses kebanjiran seakan akan sudah menjadi langganan di setiap daerah hilir yang mana daerah tersebut berada di titik rendahnya dari permukaan air sungai.
Dengan adanya pengalaman yang sudah sering terjadi di mana musim penghujan tiba di situ lah kewaspadaan ataupun antisipasi dari pemdes setempat hanya selalu menunggu ketika bencana sudah terjadi, untuk segera bergerak namun itu juga terkadang lalai atau kurang sigap dengan cara penanganan musibah tersebut.
Ketika awak media menerima laporan dari rekannya sebut saja sugih yang termaksud salah seorang warga yang bertempat tinggal di kp Gandu yang saat ini dalam keadaan kebanjiran, menurutnya penyebab banjir di karenakan dari luapan air kali Cikarang yang mengakibatkan jebolnya bantaran kali .
Adapun kesigapan dari pemdes setempat di duga belum adanya aktivitas persiapan pertolongan pertama yang diperuntukan mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir.
Sementara ini warga sangat mengharapkan bantuan secepatnya agar ada misi penyelamatan, Warga saat ini merasa gelisah dengan adanya banjir tersebut yang di khawatirkan akan bertambah besar dan takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan.
Harapan warga setempat meminta agar pemerintah desa ( pemdes ) atau pemerintah daerah ( Pemda ) segera menindaklanjuti pertolongan pertama guna mengantisipasi bencana.
Beda hal nya dengan bagian hilir Sungai cikarang, yang di mana sedang di lakukan nya proyek normalisasi yang di mana di duga tak memberikan manpaat terlihat air yang seharus nya lancar mengalir kehilir Sungai, justru aliran air tak berjan lancar justru menjadi penyebab banjir di area Sukati.
Dan mengganggu aliran air ke pertanian masyarakat yang beradah di 3 kecamatan sperti kecamatan Sukawangi, Kecamatan Cabang Bungin, dan Kecamatan Muara Gembong yang di mana sedang dalam masa proses bercecok tanam padi.
Menurut informasi yang diterima dari Tim PJPA, rehabilitasi dilakukan dari bagian hilir karena di hulu banyak bangunan liar (bangli) yang menghalangi pengerjaan. Namun, para petani yang telah tiga kali melakukan normalisasi saluran ini sebelumnya menilai langkah tersebut kurang tepat.
Kami pernah melakukan normalisasi dengan alat berat seperti ekskavator amfibi dan pelampung untuk mempermudah pengerukan dan pengangkatan lumpur. Kalau kami bisa melakukannya, mengapa mereka dengan anggaran APBN tidak?” ujar salah seorang petani Baba Ustadz Jejen Desa Jaya Bakti.
Para Warga dan petani berharap pihak terkait segera meninjau ulang metode rehabilitasi saluran agar air bisa segera mengalir ke sawah mereka, menghindari potensi kerugian akibat gagal panen, dan bisa menanggulangi bencana Banjir di kampung Gandu, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani.
( RED )